Artikel ini merupakan review yang pernah saya posting pada akhir oktober 2010 yang saya posting pada halaman statis, link tersebut sudah saya hapus dan ternyata dikaitkan dengan pencarian search engine yang terus dicari secara signifikan pada site stats maka sekarang saya munculkan kembali. Pembayaran gaji PNS dan prajurit TNI AD melalui ATM BRI sudah mulai diberlakukan di Malang sejak tanggal 1 Oktober 2010 , berbagai fasilitas dan kemudahan ditawarkan disini dengan maksud lebih memudahkan dan memberikan faktor keamanan serta disertai fasilitas Asuransi Jiwa bagi penggunanya. Pengambilan gaji melalui ATM BRI bisa dilakukan ditempat-tempat yang telah ditentukan sebelumnya. dengan didukung oleh jaringan ATM Link, ATM bersama, ATM Prima, Bankcard dan Cirrus diseluruh dunia. ck…ck…ck… !
Dari sosialisasi yang kami terima sebulan sebelum pelaksanaan pengambilan gaji via ATM BRI antara lain untuk keperluan transfer antar rekening di BRI, maupun transfer antar bank yang tergabung dalam jaringan ATM bersama dan jaringan ATM Prima kita tidak perlu Antri Bank, cukup dilakukan di ATM BRI terdekat. berbagai jenis pembayaran dapat dilakukan via ATM BRI diantaranya pembayaran listrik, tagihan tlp rumah, Auto payment tagihan PLN dan Telkom, pembayaran tagihan TV berlangganan, kartu kredit, angsuran motor, pembayaran universitas terbuka dan tiket online penerbangan serta pembelian pulsa isi ulang provider dan Denominasi tertentu.
Semuanya terasa mudah dan praktis adalah kesan pertama yang kami terima, tepat hari senin tanggal 1 Oktober 2010 kemarin saat untuk pengambilan gajipun tiba, maka bersama-sama dengan rekan yang lain kami menuju ke ATM BRI terdekat, kebetulan jaraknya cuma 300 m dari tempat kami bekerja. Rupanya setelah sampai disana sudah banyak yang mengantri di depan ATM sampai dengan belasan orang, saat selesai transaksi orang ke-6 yang kebetulan Ibu-ibu, orangnya menggerutu bahwa uang di ATM sudah habis, maka buyarlah antrian yang sudah lumayan lama menunggu, namun masih ada beberapa orang yang tidak percaya dan mencoba transaksi lagi, namun kenyataannya memang uang tunai sudah habis, tertulis dilayar ATM ” Debet anda tidak mencukupi untuk melakukan transaksi ” padahal saldo sudah lebih dari cukup untuk transaksi. Maka kamipun pindah mencari ATM BRI yang lain. Memang jaraknya lumayan jauh tapi tidak masalah berhubung moril sedang tinggi karena tanggal 1 adalah tanggal gajian bagi pegawai Negeri.
Namun sesampai ditempat lain yang kebetulan kantor cabang BRI yang cukup besar, disanapun antrian sudah panjang menunggu giliran. Daripada ngantri lagi kami sepakat kembali ke Kantor dan berencana mengambil sore hari saja. Sore hari saat perjalanan pulang saya mampir ke ATM salah satu unit BRI di Turen Malang Selatan. Kebetulan sedang sepi dan sayapun melakukan Transaksi, setelah memasukkan kartu ATM diminta nomer PIN, kemudian masuk menu transaksi saya klik 1 juta rupiah, namun yang tertulis lagi-lagi ” Debet anda tidak mencukupi untuk melakukan transaksi ” nahhh lohhh, saya ulang lagi dari awal setelah kartu keluar namun hasilnya sama saja, saya cek lagi saldo, lebih dari cukup. Berarti kesalahan bukan pada Kartu saya donk, yang tidak habis saya pikir adalah kenapa tidak ditulis uang sedang kosong atau ditulis maaf kehabisan uang tunai, sehingga tidak membingungkan konsumen dengan tulisan Debet tidak mencukupi.
Saya baru berhasil melakukan transaksi keesokan harinya dengan tetap mengantri walaupun antrian tidak sebanyak kemarin. Mungkin pikiran dan kejadian yang mereka alami sama dengan saya sehingga baru bisa mengambil saat itu. Bagaimana dengan anda ? lancar-lancar saja ya, syukur kalo demikian.
Dengan pengalaman tersebut seharusnya pihak BRI sudah mengantisipasi hal ini, misalnya dengan menambah jumlah ATM ditempat-tempat yang strategis atau yang telah ditentukan, sehingga antrian yang panjang bisa dihindari termasuk nasabah bisa memilih tempat-tempat terdekat untuk melakukan transaksi, karena awalnya adalah kemudahan yang ditawarkan bukan keruwetan, utamakan kualitas bukan kuantitas yang hanya mengejar jumlah nasabah saja.
Ada satu hal lagi yang cukup menarik untuk dicermati bagi rekan-rekan semua sewaktu diantrian ada salah seorang PNS yang membawa banyak ATM BRI, iseng saya tanya ke orangnya, “wah kok banyak kartu ATM-nya Pak ?” dengan santainya orangnya menjawab, “Ohh iya mas saya dititipi sama rekan-rekan untuk sekalian mengambilkan uang di ATM.” dalam hati saya sempat terkejut mendengar jawabannya. Saya meneruskan pertanyaan saya ” lalu bagaimana dengan nomer pinnya ? dengan santainya dijawab ” ohh jangan khawatir kann udah saya catat semua karena yang titip 4 orang jadi gak bakalan lupa ” Bukan main …! , pin yang seharusnya dirahasiakan dan tidak boleh diketahui orang lain malah diberitahukan dan dititipkan ke orang untuk mengambilkan gaji. Bagi seorang Hecker dengan tekhnik sosial Enginering ini adalah kesempatan yang empuk untuk dijadikan sasaran. Ini menunjukkan bahwa kebanyakan orang masih tidak mengetahui bahwa nomer pin adalah suatu hal yang sensitif dan rahasia, tapi pada kenyataan dilapangan itulah yang terjadi, sama juga dengan halnya bahwa internet makin memasyarakat namun lebih banyak lagi yang tidak mengerti internet sama sekali. sehingga banyak yang tidak siap mengikuti perkembangan tekhnologi entah karena faktor lingkungan ataupun pendidikan.
Oleh karena itu untuk berbagi, ada beberapa tips bagi rekan-rekan dalam bertransaksi via ATM BRI guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan antara lain :
1. Jangan beritahukan nomor kartu dan PIN Anda kepada siapa pun.
2. Tutup dengan tangan ketika Anda menekan nomor PIN.
3. Pastikan Anda telah mengambil kartu dan uang Anda dari mesin ATM sebelum meninggalkan tempat ATM.
4. Kartu ATM Anda bisa digunakan di jaringan ATM Prima, ATM Bersama, Link, ATM Cirrus, dan BankCard.
5. Bila ATM bermasalah (offline, error, uang tidak keluar, dan lain-lain), mohon mengirim SMS ke monitoring ATM di nomor 08118110950.
6. Untuk meminta bantuan, hubungi Call BRI 14017 atau 021 579 87400.
Semoga bermanfaat, khusunya bagi para pengguna ATM BRI pegawai negeri dan pengguna ATM umumnya
kok tidak ke ATM bersama saja pak?
yang ngambil sampe banyak ATM nya itu kok tmennya menurt saya ceroboh ya…
padahal pin kan rahasia
ATM bersama di kota Malang masih terbatas tempatnya, kenyataan di masyarakat memang demikian mas choirul, bagi yang tidak mengerti dianggab benar menitipkan pin Tabungan.
Ckckck.. saya ikut2an mlongo waktu tau ada orang yang sanagt ceroboh nitip ambil gaji sama orang lain, apalagi pin nya sampe dicatat, hehehe… mungkin ATM dikira tnda bukti ambil gaji aja kali ya.. heheh…
mudah2an transaksi ATMnya lancar deh mas…
He..he..he.. mbak advertiya dikirain nomer pin adalah nomer undian berhadiah, transaksi lancar asalkan tidak mengambil gaji tanggal 1 s.d tanggal 2, sampai sekarang masih ruwet
ATM bersama saja pak ?
tersedia dimana2 …..
Sama saja, karena masih kurang tidak sebanding dengan nasabah akhirnya ngantri juga, terutama di awal-awal bulan.
Mungkin saking percayanya pada teman ya
Padahal harus tetap waspada 🙂
Wah, mertua dan adik ipar saya berarti punya ATM seperti itu ya 🙂
Benar mas haris bentuk kartu ATM-nya seperti itu, Bagi yang menemukan kartu ATM tersebut harap segera dikembalikan ke pemiliknya
BRI sekarang sudah agak lebih maju dibandingkan sewaktu blm Online dulu..tetapi khususnya kalau pake atm bri sempet trauma,sebab dulu pernah ngambil uang di ATM BRI pecahan 50rb ambil Rp.300.000 tetapi yang keluar hanya 100 rb saja..Setelah ditanyakan itu terjadi karena uang di ATM habis,memang sich di sistem BRI nya tercatat dan kekurangannya dikembalikan tetapi waktu pengembaliannya sampe 2 minggu dgn alasan harus konfirmasi ke Jakarta,haduh2 mana waktu tuh uang terakhir,terpaksa dech nelpon orangtua lagi hiks.
Sistem Birokrasi yang berbelit-belit sampai menunggu lama begitu, padahal maksud dari ATM sendiri adalah agar transaksi bisa cepat dilakukan tanpa harus mendatangi kantor BRI, mudah-mudahan dari pihak berwenang BRI ada yang kebetulan membaca pengalaman ini, biar jadi masukan, thanks atas kunjungannya